SEPAK BOLA II

Pendahuluan :

A. Kerja Tim ( Team Work )

Tim kerja atau team work terdiri dari sekumpulan anggota yang terdapat pada sebuah tim sepakbola yang dikoordinasi oleh ketua tim dan atau seorang ketua umum dalam tim. Pada umumnya tim kerja dibentuk sebagai suatu kebutuhan organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan tim kerja diharapkan fungsi kontrol akan berjalan lebih efektif dan efisien. Konflik-konflik atau deviasi kerja bisa ditekan seminim mungkin dengan kepemimpinan yang kuat dari seorang ketua umum. Mekanisme hubungan pengurus baik itu manajemen tim, pelatih dan pemain dapat berjalan intensif.

Ketangguhan sebuah tim kerja dicirikan oleh orang-orang terpilih yang menduduki posisi tertentu dan mampu menjalankan tugas sesuai dengan kompetensinya. Keberhasilan tim merupakan akumulasi dari proses dan kinerja setiap anggota tim. Katakanlah, semacam tugas dan hasil kolektif dalam suatu sistem kerja yang sinergis. Semakin tinggi kekuatan sinergitas diantara anggota organisasi dan ketua organisasi semakin tinggi kekuatan sebuah tim. Tingkat kesalahan dalam pekerjaan pun dapat ditekan sekecil mungkin.
Beberapa ciri yang mencerminkan terdapatnya ketangguhan sebuah tim kerja meliputi:

1. Kesamaan visi dan misi dalam pencapaian suatiu kejuaaran yang diikuti. Manajemen tim beserta ketua umum memiliki sudut pandang yang relatif sama dalam mengerjakan tugas untuk tujuan yang sama. Orientasi dan fokusnya pada proses dan hasil. Walau debat diantara anggota tidak bisa dihindarkan namun selalu diarahkan pada bagaimana target hasil bisa dicapai. Perbedaan pendapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Karena itu biasanya konflik bisa ditekan dengan cara saling menumbuhkan pengertiaan yang dipandu oleh ketua umum dalam tim.

2. Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat tim. Tim memandang baik buruknya kinerja organisasi merupakan akumulasi dari kinerja tim. Sementara kalau organisasi memiliki kinerja (profitability) yang baik maka akan berpengaruh terhadap kompensasi yang diberikan kepada anggota organisasi. Semakin besar kompensasi semakin puas anggota organisasi dalam bekerja. Pada gilirannya kinerja anggota organisasi juga akan meningkat. Untuk itu tim yang baik adalah tim yang mampu mempertahankan bahkan mencapai tujuan organisasi yang lebih besar secara taatasas (konsisten).

3. anggota organisasi berkomitmen tinggi pada pekerjaan. Pada umumnya tim yang kuat dicerminkan pula oleh kekuatan kepentingan para anggota tim. Tanggung jawab dan hak dibuat sedemikian rupa secara seimbang. Mereka tidak saja bekerja untuk kepentingan memeroleh taraf kehidupan keluarga yang semakin baik tetapi juga buat kesehatan organisasi. Karena itu demi kepentingan seperti itu mereka umumnya sebagai pekerja keras. Enerji yang dikeluarkan untuk organisasi cenderung relative seimbang dengan enerji yang dikeluarkan buat keluarganya dan bahkan buat lingkungan sosialnya. Dengan kata lain bekerja bagi kepentingan tim dan kepentingan individu anggota organisasi plus keluarganya menyatu dalam totalitas kepentingan organisasi.

Tim kerja yang tangguh adalah dambaan setiap manajemen yang akan dicapai. Disadari tim kerja yang kuat tidak timbul tiba-tiba. Tetapi harus dibentuk dan dikembangkan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan operasional yang dapat dilaksanakan dan terukur. Dukungan operasional seperti sumberdaya fasilitas dan waktu serta upaya sistematis akan memercepat terbentuknya tim tangguh atau kuat. Sebagai tingkat awal membentuk tim yang kuat adalah penting tetapi tidaklah cukup untuk kelangsungan organisasi. Dengan kata lain setiap ketua organisasi harus mampu menciptakan pertumbuhan tim yang berkesinambungan melalui pelatihan, insentif kompensasi, dan membangun hubungan kerja antaranggota organisasi dan ketua organisasi dengan anggota organisasi secara intensif.

Pembahasan  :

A.  Manajemen Sepak Bola

Ketika persiapan memasuki acara pertandingan maka disitu diterapkan manajemen rekrutmen pemain dan pelatih, manajemen pelatihan, manajemen strategi bermain, dan manajemen pertandingan. Ketika akan melaksanakan pertandingan maka disiapkan analisis kekuatan dan kelemahan lawan, dan sistem koordinasi lapangan. Sejauh mana lawan bisa dikalahkan dan dengan stratergi dan taktik apa. Kemudian, siapa yang menjadi kapten kesebelasan dan apa saja peran dan tugasnya. Pelatih melakukan koordinasi penyusunan strategi dan taktik pertandingan. Sementara itu sudah disiapkan siapa manajer pertandingan beserta ofisial lainnya. Seusai pertandingan lalu manajer kesebelasan dan pelatih berikut pemainnya kemudian melakukan evaluasi. Antara lain tentang sistem koordinasi, strategi dan taktik pertandingan, kinerja pemain, sistem pelatihan, dan fasilitas pertandingan. Semua itu digunakan untuk umpan balik perbaikan berbagai segi dalam pertandingan berikutnya. Termasuk untuk menyusun rencana strategis persatuan kesebelasan bersangkutan di masa datang. Uraian tugas merupakan mekanisme agar pengurus memahami fungsi secara garis besar, sesuai dengan porsinya. Keberhasilan/kegagalan kepengurusan tergantung pada pemahaman fungsi & tugas masing-masing pengurus dalam menjalankan roda organisasi

B. Manajer Sepakbola

Manajer sepak bola adalah posisi jabatan di suatu klub sepak bola. Tugas utama seorang manajer sepakbola biasanya mempersiapkan segala kebutuhan klub. Namun, tugas manajer juga berbeda-beda tergantung tradisi sepakbola di negara tertentu. Setiap liga sepak bola di berbagai negara mempunyai tugas bermacam-macam untuk seorang manajer. Sebagai contoh, di Inggris jabatan manajer disatukan dengan jabatan pelatih. Itu artinya, seorang pelatih disana harus merangkap 2 jabatan sekaligus. Tapi di Indonesia, justru manajer dan pelatih diangkat kepada 2 orang yang berbeda, walaupun akhir-akhir ini beberapa klub di Indonesia sudah mulai mengadopsi sistem rangkap jabatan manajer-pelatih seperti di liga-liga Eropa demi kemajuan dan efisiensi. Tapi dari itu semua kedudukan manajer adalah sebagai kepala pada sebuah tim yang dapat bekerja sama dengan seluruh pengurus yang ada. Sehingga terjadi sinkronisasi yang baik dan melahirkan yang disebut sebagai kekeluargaan dalam tim.

C. Kualifikasi Pelatih

Pelatih harus banyak memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai seorang yang profesional, meliputi : (1) pelatih sebagai pemimpin, (2) pelatih sebagai guru, (3) pelatih sebagai orang tua, (4) Pelatih sebagai model, (5) pelatih sebagai ahli strategi, dan (6) pelatih sebagai motivator.

Seorang pelatih harus memiliki sertivikat kepelatihan dalam cabang sepak bola baik pada tingkat lokal/daerah, nasional maupun internasional. Seorang pelatih ialah seseorang yang bertugas untuk mempersiapkan fisik dan mental para pemainnya. Pelatih sering dibantu oleh orang lain, seperti staf asisten pelatih. Seringkali, dalam tim olahraga besar khususnya pada sepak bola, pelatih kepala tak banyak melakukan kerja pengembangan rincian seperti teknik bermain maupun penempatan pemain di lapangan, dan menugaskan hal ini kepada asistennya sementara ia berkonsentrasi pada masalah yang lebih besar. Kedua orang harus memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun kekuatan tim yang solid dan kompak. Selain itu juga faktor pendukung pada tim sepak bola diantaranya ialah (1) Pelatih Kiper yang betugas untuk mlatih penjaga gawang, (2). Pelatih Fitnes yang bertugas untuk menjaga fisik dan kebugaraan pemain agar tetap fit dan optimal saat mengikuti kompetisi, (3) Tim Dokter atau medis yang bertugas untuk mengobati pemain yang mengalami cidera baik itu ringan maupun cidera berat didalam pertandingan dan saat latihan. Dan juga memberikan informasi kepada pelatih kepala apakah pemain itu dapat bermain atau tidak, dan apakah pemaian itu butuh pemulihan cidera yang lama atau singkat, dan (4). Kineosiotherapy/Messeur yang bertugas untuk memberikan pemulihan cidera yang cepat terhadap pemain.

Maka dari semua itu mereka yang bertugas pada porsinya masing-masing harus bekerja secara profesionalisme dan dengan tujuan yang sama yaitu memberikan kontribusi dan loyalitas pada tim agar meraih sebuah kemeanangan.

D. Pengelolaan Sumber Dana

Pengeloaan sumber dana yang dimiliki baik dari donatur dan sponsor tetap bersedia memberikan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. Seharusnya pencairan dana pembinaan dilakukan ketika sudah direncanakan sesuai dengan program untuk keperluan apa dana tersebut. Selain dana dari donatur dimungkinkan juga diperoleh dari sponsor lain yang bisa bekerja sama dengan tim dan dapat menjadikan tim tersebut lebih berprestasi. Penggunaan dana sebaiknya diperuntukan untuk hal yang yang penting terutama masalah terhadap gaji pemain dan bonus pemain yang masih menjadi kendala saat ini. Pengelolaan dana yang dilakukan secara baik dan profesional memberikan sebuah keuntungan bagi tim.

Kesimpulan    :

 Keberhasilan sebuah pengurus dalam sebuah tim sepak bola tidak lepas dari apa yang disebut sebagai team work atau kerja tim. Dimana setiap pengurus bekarjasama sesuai dengan porsinya dan bertanggung jawab. Kedisplinan dan kerja keras pengurus tim dan seluruh yang terkait didalamnya memberikan kontribusi besar terhadap kesuksessan sebuah tim dalam mencapai prestasi. Transparansi dan keterbukaan manajemen tim juga sangat baik guna memberikan kepercayaan kepada pemain dalam menuntukan target prestasi yang akan dicapai bersama-sama.

Selain itu peranan dari semua pihak yang terkait baik itu dari sponsor, pemerintah dan dukungan masyarakatyang telah memberikan kepercayaan kepada tim dapat pula memberikan dampak positif yang sangat baik bagi tim kedepannya. Tanpa itu semua, cita-cita dan tujuan yang akan dicapai akan sulit diraih dan memberikan dampak buruk bagi kepengurusan dalam tim sepak bola,