ANALISIS
KEMAMPUAN MOTOR ABILITY TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK PADA PERMAINAN FUTSAL SISWA
SMK NEGERI 1 SULAWESI SELATAN
OLEH:
MUHAMMAD RYAN
ABSTRAK
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif korelasional dan inferensial maka perlu dirancang dan
diketahui seberapa besar kontribusi kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya
ledak terhadap keterampilan teknik permainan futsal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan terhadap
keterampilan teknik permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
sebesar 43,3%. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai regresi observasi
(RO) = 25,161 (p<0,05) dengan koefesien determinasi 0,433. Hasil
ini menunjukkan bahwa kekuatan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap
keterampilan teknik permainan futsal. (2) Ada kontribusi kecepatan terhadap
keterampilan teknik permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
sebesar 54,9%. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai regresi observasi
(RO) = 40,242 dengan koefesien determinasi 0,549. Hasil ini
menunjukkan bahwa kecepatan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap
keterampilan teknik permainan futsal. (3) Ada kontribusi kelincahan terhadap
keterampilan teknik permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
sebesar 47,5%. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai regresi observasi
(RO) = 29,852 dengan nilai koefesien determinasi 0,475. Hasil ini
menunjukkan analisa bahwa kelincahan bagi seorang pemain futsal dibutuhkan
untuk meningkatkan keterampilan pemain. (4) Ada kontribusi daya ledak terhadap
keterampilan teknik permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan
sebesar 40,2%. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai regresi observasi
(RO) = 22,222 dengan nilai koefesien determinasi 0,402. Hasil ini
menunjukkan analisa bahwa daya ledak bagi seorang pemain futsal dibutuhkan
untuk meningkatkan keterampilan pemain. (5) Ada kontribusi kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya ledak terhadap
keterampilan teknik permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan 83,8%.
Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai regresi observasi (RO)
= 38,739 dengan nilai koefesien determinasi 0,838. Kesimpulan bahwa kecepatan
memiliki kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan kekuatan, kecepatan
dan kelincahan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal.
Kata
Kunci : kekuatan,
kecepatan, kelincahan, daya ledak, keterampilan teknik.
ABSTRACT
The
research is correlational and inferential, so it is necessary to design and
examine the contribution of strength , speed, agility, and explosive power
toward technical skill in futsal. The results of the research that (1) there is
significant contribution of strength towards students’ Technical Skillin futsal
at SMKN 1 South Sulawesi by 43,3% proved from the result of analysis which
obtained observation regression value (Ro) = 25,161 (p<0,05) with
determination coeffiecient by 0,433. The result indicates that strength has
significant contribution towards technical Skill in futsal, (2) there is significant contribution of speed
towards students’ technical skill in futsal at SMKN 1 South Sulawesi by 54,9%
proved from the result of analysis which obtained observation regression value
(Ro) = 40,242 (p<0,05) with determination coeffiecient by 0,549. The result
indicates that speed has significant contribution towards technical skill in
futsal, (3) there is significant contribution of agility towards students’
technical skill in futsal at SMKN 1 South Sulawesi by 47,5% proved from the
result of analysis which obtained observation regression value (Ro) = 29,852
(p<0,05) with determination coeffiecient by 0,475. The result indicates that
agility has significant contribution towards technical skill in futsal, (4)
there is significant contribution of explosive power towards students’
technical skill in futsal at SMKN 1 South Sulawesi by 40,2% proved from the
result of analysis which obtained observation regression value (Ro) = 22,222
(p<0,05) with determination coeffiecient by 0,402. The result indicates that
explosive power for a futsal player is needed to improve the player skills, (5)
there are strength, speed, agility, and explosive power contribution towards
students’ technical skill in futsal at SMKN 1 South Sulawesi by 83,8% proved
from the result of analysis which obtained observation regression value (Ro) =
38,739 (p<0,05) with determination coeffiecient by 0,838. The conclusion of
the study is speed has biggest contribution compares to strength, speed,
agility, and explosive power toward technical skill in futsal.
Keywords : strength, speed, agility, explosive
power, technical skill
PENDAHULUAN
Perrmainan futsal merupakan permainan
olahraga beregu yang setiap regunya terdiri dari lima orang yang membutuhkan
sebuah kerjasama yang baik dalam satu regu tersebut. Selain membutuhkan
keterlibatan kerjasama antar individu dalam sebuah tim, permainan futsal juga
merupakan cabang olahraga dituntut untuk terus bergerak dan berpikir secara
cepat sehingga dalam futsal didalamnya memiliki unsur gerak yang kompleks.
Dalam pelaksanaannya keterampilan teknik pada permainan futsal permainan futsal
melibatkan berbagai unsur gerak keterampilan diantaranya penguasaan
keterampilan teknik, keterampilan taktik, keterampilan fisik, serta mental.
Teknik dasar dalam permainan futsal adalah suatu gerakan yang sangat sederhana, mudah
dilakukan dan yang mendasari gerak yang selanjutnya, serta sebagai faktor
penunjang untuk dapat bermain futsal dengan baik. Maka dapat diamati bahwa teknik dasar yang
baik merupakan modal yang utama dalam menentukan permainan futsal dengan
kualitas permainan yang baik. Dalam olahraga permainan futsal terdapat tiga
macam keterampilan gerak dasar diantaranya gerak lokomotor, non lokomotor,
serta gerak manipulatif
.
Berdasarkan pada pemahaman di atas, dapat diamati
bahwa dalam permainan olahraga terlibat beberapa aspek keterampilan yang
kompleks dengan demikian dalam pelaksanaannya menuntut akan adanya penguasaan
keterampilan fisik. Dalam sebuah aktivitas fisik beberapa indikator yang dapat
diamati salah satunya adalah aspek gerak. Kemampuan gerak dasar yang dimiliki
seorang pemain dapat berfungsi sebagai faktor untuk mempermudah penguasaan
keterampilan fisik dalam aktivitas berolahraga. Dengan demikian maka dapat
dikatakan bahwa dengan memiliki kemampuan gerak dasar yang baik, maka akan
memberi kemudahan bagi pemain atau seorang atlet dalam penguasaan keterampilan
fisik.
Kompleksitas unsur gerak olahraga
futsal yang teraktualisasi dalam penampilan teknik dasar bermain futsal akan
berjalan dengan efektif apabila seorang pemain atau anak yang bersangkutan
memiliki tingkat kemampuan gerak yang baik. Begitu juga sebaliknya apabila anak
atau seorang pemain futsal kurang dalam penguasaan kemampuan gerak motor ability, maka anak atau pemain
futsal tersebut akan menemui kesulitan dalam menampilkan gerakan teknik dasar
bermain futsal. Untuk mendapatkan
hasil yang baik maka pemain memerlukan komponen-komponen kondisi fisik yaitu:
kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya tahan (endurance), kelincahan
(agility), koordinasi (coordination), kelentukan (flexibility), keseimbangan
(balance), reaksi (reaction), daya ledak (muscular power) dan ketepatan
(accuracy). Komponen fisik yang mempunyai peran yang sangat andil dalam
permainan futsal antara lain kekuatan, kecepatan dan kelincahan.
Melihat dari
karakteristik cabang olahraga futsal dapat disimpulkan bahwa komponen yang
harus lebih dominan dimiliki pemain futsal adalah kekuatan (strength),
kelincahan (agility), kecepatan (speed) dan daya ledak (explosive). Dalam
bermain futsal yang baik dan bagus yang paling dominan adalah komponen
kecepatan , karena pemain futsal harus mampu bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dengan cepat dan singkat.
Dalam peningkatan prestasi yang
berkesinambungan pelatih sekaligus guru penjas merasa kurang dalam hal ini teknik dasar yang
dimiliki oleh siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan, dan menjadi masalah besar
dalam penampilan siswa didalam mengikuti setiap kejuaran pertandingan futsal.
Ketika dalam pertandingan yang sesungguhnya nampak bahwa masih rendahnya
tingkat kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar di dalam memberikan
kontribusi pada tingkat keterampilan mereka dalam bermain futsal pada saat
bertanding.
Sehingga sangat penting dipahami bahwa
pembelajaran gerak merupakan suatu proses awal menguasai gerak dalam
berolahraga. Disamping itu masih kurangnya keterampilan gerak yang dikuasai
oleh siswa tidak lepas dari peran pelatih itu sendiri. Dimana peneliti sekaligus
pelatih belum begitu maksimal dalam menerapkan program latihan yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dalam berlatih. Peneliti menyadari hal tersebut sehingga
kedepannya peneliti sekaligus pelatih pada tim futsal SMKN 1 Sulawesi Selatan
akan lebih mendalami dan mempelajari lagi hal tentang metode pelatihan serta
program latihan dengan lebih baik lagi. Untuk
itu penelitian ini mengarah pada hasil yang diperoleh dari kemampauan motor ability dalam bentuk
tes kekuatan, kecepatan,
kelincahan, dan daya ledak. Sehingga keempat jenis bentuk tes motor ability ini dapat
ditingkatkan sampai batas sub maksimal sesuai dengan tingkat kebutuhan yang
diperlukan dalam permainan futsal agar dapat mencapai penampilan yang
maksimal.
Hakikat Gerak
Hakikat
olahraga adalah gerak manusia, dalam gerak manusia mampu menghasilkan dan mampu
bermanfaat sebagaimana mestinya. Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan
pembelajaran gerak, artinya setiap manusia dalam setiap aktivitasnya tidak
lepas dari gerak.
Pada
kreasi gerak dan aktifitas fisik pada manusia, bahwa konsep-konsep itu
terkandung dalam olahraga. Dimana manusia seringkali lupa bahwa aktifitas fisik
adalah bentuk dari olahraga, menurut fungsi gerak manusia adalah makhluk yang
bergerak baik dari segi luar maupun dari dalam tubuh.
Menurut
Rosdiani (2012: 66) : Gerak adalah ciri kehidupan yang
terpenting “Tiada Hidup Tanpa Gerak”. Memelihara kemampaun gerak adalah
memepertahankan hidup, makin banyak pergerakan, maka makin nyata kehidupan. Apa
artinya hidup bila orang tidak mampu bergerak. Kemampuan gerak yang lebih baik
berarti kualitas hidup yang lebih baik
Setiap orang mempunyai potensi
kemampuan gerak yang berbeda-beda, hal ini dapat memkontribusi perkembangan
keterampilan yang akan dipelajarinya. Terdapat delapan aspek kemampuan gerak
yang ada pada diri manusia, di antaranya adalah kekuatan otot, daya tahan otot,
kardiovaskuler, kecepatan, kelincahan, keseimbangan, power otot, serta
koordinasi mata, tangan, dan kaki
Motor Ability
Motor ability atau sering disebut kemampuan
motorik/kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak
kecil dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan
pertumbuhan. Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki anak
seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya.
Suatu
gerak dasar melibatkan elemen dasar dari pergerakan tertentu saja. Gerak dasar
ini tidak mencakup gaya – gaya individu atau penampilan personal. Gerakan dasar
juga tidak menekankan pada variasi gerakan dasar yang masuk ke dalam
keterampilan kompleks. Gerak dasar merupakan pola gerakan yang menjadi dasar
meraih keterampilan gerak yang lebih kompleks. Adapun Menurut pendapat Heri
(2012; 304) 4 macam gerak dasar sebagai berikut ; : Gerak dasar
dibagi menjadi empat macam , yaitu : gerak lokomotor (berjalan,berlari,
melompat dsb), gerak non-lokomotor (stretching dan bending), gerakan
manipulatif (menangkap, menendang, memantul atau melempar), gerakan
non-manipulatif (membelok, berguling, bersalto, dsb)
Jadi, pendapat diatas merupakan bagian dari
rangkaian gerak dasar yang dimiliki seoarang anak. Dimana pada usia tertentu
seorang anak dapat meningkatkan keterampilan geraknya sesuai dengan kebutuhan
anak itu sendiri.
Kekuatan
Kekuatan (strength) adalah
komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seorang pada saat
mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu atau strength dapat
diartikan segala bentuk komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya
dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Menurut Sajoto (1995:8) “Komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja” Kekuatan otot yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama otot tungkai yang harus menahan berat beban tubuh setiap hari. Kapasitas kontraksi dari otot, yang merupakan
gerakan otot dari gerakan pertamanya sampai jarak gerakan sepenuhnya dan
mengulangi kemampuan tersebut terhadap tahanan. Harsono (1988:178)
Mengatakan bahwa “Strength adalah
kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah kemampuan sesorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan, dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Kecepatan dapat dikontribusii oleh beberapa faktor yaitu strength, waktu reaksi, dan
fleksibilitas. Jadi pada saat latihan untuk meningkatkan kecepatan harus pula
dilatih kekuatan, fleksibilitas dan kecepatan reaksinya, dan tidak hanya
semata-mata melatih kecepatan saja.
Sedangkan menurut Harsono (1988:216) “Kecepatan
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara
berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.”
Semua keterampilan dalam olahraga sangat membutuhkan
kecepatan, kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan
cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kelincahan
Kelincahan adalah
kemampuan merubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada
keseimbangan. Pada cabang olahraga yang bersifat memiliki tingkat permainan
yang sangat cepat maka komponen fisik yang paling dominan yang harus
diperhatikan dan dikembangkan adalah kelincahan. Dalam permaina futsal
kelincahan digunakan dalam menggiring bola.
Widiastuti (2011:17) Mengatakan bahwa kelincahan
adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang
dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya.”
Dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk bergerak cepat dengan mengubah arah gerakan
secara mendadak dengan kecepatan tinggi sambil tetap menjaga keseimbangan
tubuhnya atau yang
dimaksud dengan kelincahan dalam menggiring bola adalah membawa bola sambil
berlari dan bola tetap pada penguasaan untuk selanjutnya berusaha
melewati lawan
Daya Ledak
Daya
ledak sering disebut juga sebagai kekuatan explosive, ditandai dengan adanya
gerakan atau perubahan tiba – tiba yang cepat, dimana tubuh terdorong keatas
(vertical) atau kedepan (horizontal dengan mengarahkan kekuatan otot maksimal
mungkin. Harsono (1988:107) mendefinisikan “Daya ledak adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal
dalam waktu yang cepat.” Dapat diketahui bahwa kemapuan daya ledak merupakan
integrasi antara kemapuan fisik yakni kekuatan dan kecepatan yang
dikombinasikan, seperti pada saat melakukan pergerakan kearah depan dalam
permaian futsal
Keterampilan Teknik Pada Futsal
Keterampilan teknik
yang dimaksud disini antara lain menggiring bola, mengoper bola dan menahan
bola serta keterampilan menembak bola
termasuk gerak tipu yang menjadi ciri permainan futsal. Dikarenakan
keterampilan teknik yang bermutu tinggi merupakan kemampuan gerak yang sangat
spesifik yang menjadi ciri suatu kecabangan olahraga khususnya olahraga futsal
yang lebih mengedepankan tentang keterampilan, kecepatan dan kerjasama tim
dalam lapangan. Hal ini sangat dibutuhkan agar pemain dan pelatih mendapatkan
hasil yang diinginkan yaitu kemenangan. Perlu diketahui bahwa tanpa beberapa
aspek yang disebutkan tadi pemain tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan
karena semuanya butuh proses dan latihan yang serius dimana pemain dan pelatih
harus bekerjasama artinya pemain harus mendengar arahan dari seorang pelatih.
Seorang pelatih merupakan tulang punggung kekuatan sebuah tim. Perannya sangat
dibutuhkan para pemain, khususnya dalam sebuah pertandingan.
METODE PENELITIAN
Variabel penelitian
merupakan atribut yang membedakan antara variabel yang akan diteliti. Menurut
Punaji (2012:126) “Variabel atau faktor secara umum adalah segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.” Pada penelitian ini terbagi mejadi dua variabel yaitu variabel bebas
(Devendent Variable) yaitu: kekuatan
otot tungkai, kecepatan lari 40 meter, kelincahan lari bolak balik dan daya
ledak tungkai dan variabel terikat (Indevendent Variable) adalah
keterampilan teknik pada permainan futsal.
Teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu karena dalam populasi dianggap homogen sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 35 siswa. Sampel ini diambil secara acak dari
populasi sebanyak 40 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMK Negeri
1 Sulawesi Selatan sesuai dengan petunjuk teknik pengambilan sampel secara
simple random sampling.
Pada Data yang
terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif, maupun dengan
menggu-nakan uji korelasi dan regresi pada taraf signifikan 95% atau a0,05.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Ada
kontribusi yang signifikan kekuatan terhadap keterampilan teknik pada permainan
futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan sebesar 43,3%. Terbukti dari hasil
analisis diperoleh nilai regresi observasi (RO) = 25,161 dengan
koefesien determinasi 0,433. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan memiliki
kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMKN 1 Sulawesi Selatan.
2.
Ada
kontribusi kecepatan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan sebesar 54,9%. Terbukti dari hasil analisis
diperoleh nilai regresi observasi (RO) = 40,242 dengan koefesien
determinasi 0,549. Hasil ini menunjukkan bahwa kecepatan memiliki kontribusi
yang signifikan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMKN 1 Sulawesi Selatan.
3.
Ada
kontribusi kelincahan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan sebesar 47,5%. Terbukti dari hasil analisis
diperoleh nilai regresi observasi (RO) = 29,852 dengan nilai
koefesien determinasi 0,475. Hasil ini menunjukkan analisa bahwa kelincahan
bagi seorang pemain futsal dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan pemain.
4.
Ada
kontribusi daya ledak tungkai terhadap keterampilan teknik pada permainan
futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan sebesar 40,2%. Terbukti dari hasil
analisis diperoleh nilai regresi observasi (RO) = 22,222 dengan
nilai koefesien determinasi 0,402. Hasil ini menunjukkan analisa bahwa daya
ledak tungkai bagi seorang pemain futsal dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan pemain.
5.
Ada
kontribusi kekuatan, kecepatan, kelincahan
dan daya ledak tungkai terhadap keterampilan teknik pada permainan
futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan sebesar 83,8%. Terbukti dari hasil
analisis diperoleh nilai regresi observasi (RO) = 38,739 dengan
nilai koefesien determinasi 0,838. Hal ini menunjukkan bahwa antara kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya ledak
tungkai memiliki kontribusi terhadap keterampilan teknik pada permainan
futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Kelima unsur yang menjadi fokus
dalam penelitian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
keberhasilan memilih atlet futsal untuk mengikuti pertandingan.
PENUTUP
Sesuai dari hasil
analisis pengujian hipotesis dengan berdasar pada masalah yang diajukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Ada kontribusi yang signifikan kekuatan terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan Hasil
ini juga menunjukkan bahwa kekuatan memiliki kontribusi sebesar 43,3 % terhadap keterampilan bermain futsal.
2.
Ada
kontribusi yang signifikan kecepatan terhadap
keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Hasil
ini juga menunjukkan bahwa kekuatan memiliki kontribusi sebesar 54,9 % terhadap keterampilan bermain futsal.
3.
Ada
kontribusi yang signifikan kelincahan terhadap
keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Hasil
ini juga menunjukkan bahwa kekuatan memiliki kontribusi sebesar 47,5 % terhadap keterampilan bermain futsal.
4.
Ada
kontribusi yang signifikan daya ledak tungkai terhadap
keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan.
Hasil ini juga menunjukkan bahwa kekuatan memiliki kontribusi sebesar 40,2 % terhadap keterampilan bermain futsal.
5.
Ada
kontribusi yang signifikan kekuatan, kecepatan,
kelincahan dan percaya diri terhadap keterampilan teknik pada permainan futsal siswa
SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan
bahwa antara kekuatan, kecepatan, kelincahan
dan daya ledak tungkai memiliki kontribusi sebesar 83,3 % terhadap
keterampilan teknik pada permainan futsal siswa SMK Negeri 1 Sulawesi Selatan.
Kelima unsur yang menjadi fokus dalam penelitian merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam keberhasilan memilih atlet futsal untuk mengikuti
pertandingan
Diakhir penulisan
dan didasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran sebagai
berikut:
1. Diharapkan
pihak sekolah atau yang terkait bisa membuat kegiatan ekstrakulikuler olahraga
futsal, agar siswa dapat mempelajari teknik-teknik dasar sepak bola yang
nantinya berguna bagi mereka untuk berprestasi.
2. Diharapkan kepada pelatih, guru atau semua pihak yang membina ekstrakurikuler futsal agar dapat
mengetahui dan memahami tentang pentingnya kamampuan motor ability berupa unsur fisik diantaranya kekuatan,
kecepatan, kelincahan dan daya ledak tungkai dalam pemilihan atlet atau pemain khususnya
pada permainan futsal.
3.
Diharapkan pihak PPs UNM maupun pada Prodi
Pendidikan jasmani dan Olahraga pada khususnya, dalam penelitian ini dapat di
kajian lebih lanjut agar dapat lebih memberikan kontribusi terhadap dunia ilmu
keolahragaan dan pengembangan prestasi olahraga khususnya permainan futsal.
DAFTAR PUSTAKA
A. Luxbacher, Joseph. 2005.
Sepak Bola. Jakarta: Rajawali Sport.
A. Magili, Richard. 2007. Motor Learning and Control. New York University: Connect
Learn Succed.
Arikunto,
Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Paraktik) Jakarta : Rineka Cipta
Budiyono,
Setiadi 2013. Anatomi Tubuh Manusia, Jawa Barat
: Laskar Aksara
Giriwijoyo, Santoso. 2012.
Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Halim, Sahda. 2009. 1 Hari Pintar Main Futsal. Yogjakarta: Media Pressindo.
Halim Nur Icshan. 2004. Tes
dan Pengukuran Kesehatan Jasmani. Makassar: UNM.
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek
Psikologis dalam Coaching.
CV.Tambak Kusuma
Lhaksana Justinus. 2008. Inspirasi Dan Spirit
Futsal. Depok: Raih Asa Sukses.
Narti.
Aulia, R. 2007. Futsal. Jakarta: Indah Jaya Adipratama.
Mukholid, Agus.
2013. PENJASORKES
(Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SMA X . Jakarta Timur: Yudhistira.
Nurhasan. 2001. Tes
Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani (Prinsip-prinsip Dan Penerapannya).
Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.
Pudjanadi. 1966. Tes
Dan Pengukuran Dalam Bidang Olahraga. Surabaya: CV Toko Mawar.
PPs UNM. 2012. Pedoman PenulisanTesis dan Disertas Program Pascasarjana
UNM. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Rahmani, Mikanda. 2014. Buku Super Lengkap Olahraga.
Jakarta Timur:
Dunia
Cerdas.
Rosdiani, Dini. 2012. Dinamika Olahraga dan Pengembangan Nilai. Bandung:
Alfabeta.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori Belajar dan Aplikasi
Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.
Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan
Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize
Scheuneumann
Timo. 2011. Futsal For Winner (Taktik Dan Variasi Latihan Futsal). Malang: Dioma
Anggota IKAPI.
Setyosari,
Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori Dan Metodologi
Melatih Fisik.Yogyakarta: Pendididkan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Tenang,
D John. 2008. Mahir Bermain Futsal (Dilengkapi Teknik Dan Strategi Bermain).
Bandung: Mizan.
Widiastuti. 2011. Tes Dan Pengukuran Olahraga. PT Bumi Timur Jaya.
Winarno, M.E 2004. Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta: Center for Human Capacity Development.
Wirasasmita, Ricky 2013. Ilmu Olahraga I Analisis Kinetik Pada Olahraga.
Bandung: Alfabet
Yudianto
Lukman. 2009. Teknik Bermain Sepakbola Dan Futsal. Jakarta:
Visi 7.